Nabi Musa dan kaumnya dari bangsa Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun dengan izin dan pertolongan Allah Swt. Mereka dapat menyeberangi Laut Merah. Setelah itu Nabi Musa membawa para pengikutnya menuju Bukit Sinai. Kaum Bani Israil meluapkan kegembiraan mereka karena dapat selamat dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya. Saat itu mereka benar-benar merasakan kemerdekaan dan kebebasan. Sebelumnya mereka hidup terkekang karena menjadi budak bagi Fir’aun di Kerajaan Mesir. Sekarang situasinya telah menjadi berbalik 180 derajat, mereka benar-benar bebas, merdeka, dan tidak ada aturan dari Fir'aun yang perlu dipatuhi.
Mereka meluapkan kegembiraan dengan berbagai cara. Ada yang bersyukur kepada Allah Swt., namun ada yang melampiaskannya dengan hanya bersuka ria. Nabi Musa a.s. merenung dan berfikir. Beliau berkeinginan agar kehidupan bangsa Bani Israil menjadi terarah dan memiliki aturan-aturan. Mereka tidak boleh hidup liar dan bebas semau-maunya. Nabi Musa lalu menyendiri dan bermunajat di salah satu tempat yang berada di bukit Sinai untuk memohon petunjuk dari Allah Swt. Nabi Musa berzikir, “Maha Besar Engkau ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, dan aku menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu.” Saat Nabi Musa terus menerus berzikir dan kemudian merasa begitu dekat dengan Allah, diberikanlah kepada Nabi Musa petunjuk dan aturan berupa Kitab Taurat. Kitab itu berisi panduan kehidupan untuk Nabi Musa dan kaumnya agar hidupnya menjadi terarah.
Adapun pokok-pokok ajaran yang berada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perintah untuk mengesakan Allah Swt.
2. Larangan menyembah patung/berhala.
3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
4. Perintah menyucikan hari Sabtu.
5. Perintah menghormati kedua orang tua.
6. Larangan membunuh sesama manusia.
7. Larangan berbuat zina.
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil hak orang lain.
Mereka meluapkan kegembiraan dengan berbagai cara. Ada yang bersyukur kepada Allah Swt., namun ada yang melampiaskannya dengan hanya bersuka ria. Nabi Musa a.s. merenung dan berfikir. Beliau berkeinginan agar kehidupan bangsa Bani Israil menjadi terarah dan memiliki aturan-aturan. Mereka tidak boleh hidup liar dan bebas semau-maunya. Nabi Musa lalu menyendiri dan bermunajat di salah satu tempat yang berada di bukit Sinai untuk memohon petunjuk dari Allah Swt. Nabi Musa berzikir, “Maha Besar Engkau ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, dan aku menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu.” Saat Nabi Musa terus menerus berzikir dan kemudian merasa begitu dekat dengan Allah, diberikanlah kepada Nabi Musa petunjuk dan aturan berupa Kitab Taurat. Kitab itu berisi panduan kehidupan untuk Nabi Musa dan kaumnya agar hidupnya menjadi terarah.
Adapun pokok-pokok ajaran yang berada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perintah untuk mengesakan Allah Swt.
2. Larangan menyembah patung/berhala.
3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
4. Perintah menyucikan hari Sabtu.
5. Perintah menghormati kedua orang tua.
6. Larangan membunuh sesama manusia.
7. Larangan berbuat zina.
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil hak orang lain.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.