Simaklah pernyataan-pernyatan dari beberapa tokoh dunia tentang agama Islam berikut ini.
Lalu, di manakah kejayaan Islam itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah banyak mempengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Hal tersebut memang merupakan sebuah realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan Islam dulu, diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus berusaha untuk mengembalikan potensi agar hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.
Karena itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada upaya dari umat Islam untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban sekuler sekarang ini sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya.
Waktu terus bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang akan datang dengan belajar dari masa lalu.
- Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatan, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).
- Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun dari proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).
- Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack Obama).
Lalu, di manakah kejayaan Islam itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah banyak mempengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Hal tersebut memang merupakan sebuah realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan Islam dulu, diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus berusaha untuk mengembalikan potensi agar hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.
Tajmahal |
Waktu terus bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang akan datang dengan belajar dari masa lalu.
- Runtuhnya peradaban pada masa kejayaan Islam pada masa lalu dikarenakan mulai pudarnya ketaatan pemeluknya kepada Sang Khalik, saling dengki, dan serakah. Umat Islam tidak memiliki semangat untuk maju. Ketaatannya kepada Allah Swt. dicampuradukkan dengan khurrafat dan tahayyul. Semangat untuk mengikut (taqlid) tidak lagi dibarengi dengan kekritisan dalam semua hal. Inilah awal penyebab kemunduran Islam dan mulai sirnanya kejayaan Islam. Andaikan penyebab ini sekarang bisa diperbaiki, niscaya Islam akan mengulang masa kejayaan yang pernah diraih masa lalu.
- Modernisasi yang telah mengglobal ditandai dengan pesatnya perkembangan alat-alat telekomunikasi dan informasi. Modernisasi membuat jarak tidak lagi menjadi hambatan. Secara sadar berdampak pada dua hal, di satu sisi kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi mempermudah aktivitas manusia, tetapi di sisi lain juga mempermudah manusia untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini sebenarnya menuntut adanya bangunan moral yang kokoh.
- Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak lagi banyak dikunjungi karena terlena dengan mainan baru berupa alat komunikasi, seperti handphone. Bukankah di masa kejayaan Islam telah terbukti bahwa saat itu umat Islam sangat kuat dengan keingintahuan akan ilmu pengetahuan yang diwujudkan dengan transliterasi buku-buku berkualitas. Bukankah masa kejayaan Islam ditandai dengan dijadikannya buku-buku berkualias sebagai rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.