Pusat peradaban Islam pada masa Kekhalifahan Abasiyah berada di Kota Bagdad dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai pada masa itu tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga peradaban dalam semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro- bironya, administrasi wilayah pemerintahan, sistem organisasi militer, pertanian, perdagangan, dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, geografi, historiografi, astronomi, matematika, filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni musik, seni rupa, dan arsitek.
Peradaban Islam sebagai pusat peradaban dunia pada Masa Kekhalifahan Abbasiyah berpusat di dua kota yaitu :
Peradaban Islam sebagai pusat peradaban dunia pada Masa Kekhalifahan Abbasiyah berpusat di dua kota yaitu :
- Kota Bagdad, adalah ibu kota negara Kerajaan Abbasiyah yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Letak kota ini adalah di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan dari Kota Bagdad terjadi pada jaman pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786 – 809 M) dan diteruskan oleh anaknya al-Ma’mun (813 – 833M).
- Kota Samarra, terletak di sebelah timur Sungai Tigris yang jaraknya kurang lebih 60 km dari Kota Bagdad. Di kota Sammara terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh dari seni bangunan Islam di kota-kota lain.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.