Thursday, August 7, 2014

Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt

Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. merupakan salah satu rukum iman dalam agama Islam. Jadi jelas bahwa pentingnya mengimani Kitab-Kitab Allah Swt karena hal tersebut merupakan salah satu rukun iman, sesorang belum dikatakan beriman jika tidak mengimani kitab-kitab Allah swt.

Iman kepada kitab Allah Swt. berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam al-Qur’an disebutkan bahwa ada empat kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya, yaitu; (1) Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as., (2) Zabur kepada Nabi Daud as., (3) Injil kepada Nabi Isa as., dan (4) al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw. Firman Allah Swt. yang artinya:

Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Maidah/5: 48)

Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah
Al-Qur'an
Kitab-kitab yang dimaksudkan pada ayat di atas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah Swt. tersebut diturunkan pada masa yang jamannya berbeda-beda. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan Allah (tauhid). Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

Marilah kita renungkan, apa jadinya jika kita menaiki kendaraan di jalan tidak memiliki tujuan yang jelas. Kita hanya naik dan tidak tahu akan ke mana. Tentu kita hanya akan menghambur-hamburkan bahan bakar atau tenaga dan mengganggu perjalanan pengguna jalan yang lain. Bahkan lama-kelamaan kita bisa tersesat. Demikian juga halnya dengan kehidupan manusia di dunia ini. Jika hidup ini tidak memiliki arah yang jelas dan benar, hanya akan menghabiskan usia tanpa bermanfaat dan kemudian tersesat. Jadi, hidup ini harus memiliki arah atau tujuan yang jelas dan benar.

Lalu siapa yang mengetahui arah dan tujuan hidup yang benar itu? Tentu yang mengetahui secara pasti adalah Allah Swt., Tuhan yang menciptakan manusia. Mahasuci Allah yang tidak menghendaki manusia hidup dalam kesesatan. Oleh karena itu, Allah Swt. memberikan arah yang jelas dengan cahaya petunjuk-Nya. Allah memberikan petunjuk mengenai tata cara mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kelak di akhirat dapat bertemu dengan-Nya dalam keadaan menjadi hamba yang dikasihi-Nya. Allah menghendaki makhluq-Nya hidup saling membantu, saling membahagiakan, serta menanam berbagai amal kebaikan selama hidup di dunia. Sebaliknya, Allah Swt. tidak menghendaki manusia saling menyengsarakan dan menyakiti satu sama lain.

Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah bakal merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa menggunakan aturan dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan kegelisahan. Orang yang tidak pernah mengindahkan aturan juga dapat membuat orang lain di sekelilingnya merasa terganggu bahkan gelisah.

Jadi, petunjuk Allah yang termaktub di dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya merupakan panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat. Sekali lagi, kitab itu itu benar-benar berisi cara untuk membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak mengimani kitab-kitab Allah Swt., tidak pernah membaca, memahami, memegang teguh serta melaksanakan isi Kitab Suci itu. Sungguh rugi, sungguh merugi, dan sungguh sangat merugi. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.