Rasulullah SAW selalu bergaul dengan semua orang, tidak pilih kasih. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.
Suatu hari Ummu Aiman datang kepadan Rasulullah SAW. Ia berkata pada beliau,"Ya Rasul, suami saya meminta meminta kedatangan tuan?" Nabi lalu bertanya,"Siapakah dia? Apakah dia bermata yang ada putihnya?"
Ummu Aiman terkejut mendengar pertanyaan Rasulullah.Ia lalu menjawab, "Tidak, di matanya tidak ada putihnya."
Rasulullah SAW bersabda,"Tentu di matanya ada putihnya."
Ummu Aiman menyanggahnya. Dengan nada serius pun ia berkata " Demi Allah Swt., tidak. di mata suamiku tidak ada putihnya."
Rasulullah lalu bersabda,"Tidak dari seorang pun melainkan dimatanya pasti ada putihnya."
Setelah itu barulah Ummu Aiman mengerti bahwa Rasulullah Saw. hanya bersenda gurau semata.
Pada kisah lain, senda gurau Rasulullah Saw. tentang sebutan unta sebagai anak unta.
Suatu hari seorang wanita datang kepada beliau lalu berkata,
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.
"Unta itu tidak mampu", kata wanita itu.
"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta itu".
"Ia tidak akan mampu".
Para sahabat yang ada di tempat kejadian berkata,
"bukankah unta itu juga anak unta?"
(maksud Rasululullah, wanita itu diminta naik ke unta yang besar)
Pertanyaan:
Bagaimana pendapatmu tentang Senda gurau Rasulullah SAW ?
Suatu hari Ummu Aiman datang kepadan Rasulullah SAW. Ia berkata pada beliau,"Ya Rasul, suami saya meminta meminta kedatangan tuan?" Nabi lalu bertanya,"Siapakah dia? Apakah dia bermata yang ada putihnya?"
Ummu Aiman terkejut mendengar pertanyaan Rasulullah.Ia lalu menjawab, "Tidak, di matanya tidak ada putihnya."
Rasulullah SAW bersabda,"Tentu di matanya ada putihnya."
Ummu Aiman menyanggahnya. Dengan nada serius pun ia berkata " Demi Allah Swt., tidak. di mata suamiku tidak ada putihnya."
Rasulullah lalu bersabda,"Tidak dari seorang pun melainkan dimatanya pasti ada putihnya."
Setelah itu barulah Ummu Aiman mengerti bahwa Rasulullah Saw. hanya bersenda gurau semata.
Pada kisah lain, senda gurau Rasulullah Saw. tentang sebutan unta sebagai anak unta.
Suatu hari seorang wanita datang kepada beliau lalu berkata,
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.
"Unta itu tidak mampu", kata wanita itu.
"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta itu".
"Ia tidak akan mampu".
Para sahabat yang ada di tempat kejadian berkata,
"bukankah unta itu juga anak unta?"
(maksud Rasululullah, wanita itu diminta naik ke unta yang besar)
Pertanyaan:
Bagaimana pendapatmu tentang Senda gurau Rasulullah SAW ?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.