Monday, June 30, 2014

Kisah rusa dan tanduknya

Pada suatu hari, seekor rusa sedang berlari sambil bermain di tepi kolam yang sangat jernih airnya. Rusa itu merasa gembira saat melihat bayangan yang muncul di atas permukaan air kolam itu. Ia merasa bangga melihat wajahnya yang begitu cantik. Kulit badannya juga kelihatan bersinar.

Rusa itu paling suka dengan tanduk yang besar dan cantik. Ia memandang tanduknya dari kolam itu dari berbagai sudut tanpa merasa jemu. Tiba-tiba, rusa itu melihat empat kakinya yang kurus seperti kayu. Ia merasa kaki itu sangat jelek. Rusa itu pun berfikir dalam hati: Mengapakah Tuhan mengaruniakan aku tanduk yang cantik tetapi tidak memberi kaki yang cocok dengan tandukku? Memang tidak adil! Aku juga ingin mempunyai empat kaki yang kuat dan cantik!.

Pada saat yang sama, seekor singa yang kebetulan lewat di situ melihat rusa itu. Singa itu menghampiri dan ingin menerkam rusa itu. Rusa itu amat terkejut lalu terus melarikan diri sekuat-kuatnya dengan kaki-kakinya yang kuat yang panjang.

Rusa itu terus melompat ke seberang sungai. Namun malang nasib, saat rusa itu ingin masuk ke semak belukar, tanduknya tersangkut pada dahan pohon. Walaupun rusa itu mencoba sebisanya melepaskan diri tetapi tidak berhasil. Singa itu semakin mendekati rusa. Air mata rusa jatuh menetes ke kulit badannya yang cantik itu. Dengan penuh sesal, rusa itu lalu berkata dalam hati: Rupa-rupanya, hanya kaki yang kuanggap jelek ini yang berupaya menyelamatkan aku. Sebaliknya, tanduk yang cantik ini telah menyusahkan aku.

Kisah Pemburu Harta Karun yang Pelit

Ada sebuah cerita tentang seorang pemburu harta karun yang dikenal sangat pelit.

Pada jaman dahulu, ada seorang pemburu harta karun yang terkenal pelit mengubur harta yang telah diperolehnya nya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur hartanya itu, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk mhartatikan bahwa tidak ada hartanya yang hilang.
Karena sering melakukan hal itu, seorang pencuri yang mengawasinya dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu. Pada suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut, mengambil dan membawanya pergi.

Ketika telah menyadari bahwa dia telah kehilangan hartanya, si pemburu harta karun menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia meraung-raung menangis sambil menjambak-jambak rambutnya.
Seorang pengelana yang kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis, dia bertanya pada si pemburu harta karun  apa yang terjadi.
"hartaku! oooh... harta kesayanganku!" kata si pemburu harta karun, "Aku telah dirampok orang !"
"hartamu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpan hartamu disana? Mengapa harta tersebut tidak kamu simpan di dalam rumahmu dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si pemburu harta karun dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan harta itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan harta itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian pergi mengambil sebuah batu yang berukuran besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkanlah batu yang kulempar tadi, batu itu nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"

Ingatlah hai kawan, harta yang kita miliki nilainya tergantung dengan kegunaan harta tersebut.

Sunday, June 29, 2014

Bagaimana caranya supaya bisa memaafkan kesalahan orang lain ?

Memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu hal yang sulit kita lakukan, bagaimana cara memaafkan kesalahan orang lain ? Simak kisah berikut ini.

Seorang petani miskin pada suatu hari ingin meminjam uang pada seorang saudagar kaya. Tapi, jangankan meminjamkan uang, saudagar tersebut malah mengusir dan mencaci maki petani tersebut.
Petani itu sangat sakit hatinya dan merasa dendam dengan perlakuan saudagar itu. Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu dengan seorang kiyai, petani tersebut menceritakan apa yang terjadi pada kiyai tersebut.
Kemudian petani tersebut bertanya "Pak Kiyai, bagaimana caranya agar aku bisa menghilangkan sakit hatiku kepada saudagar itu ?".
Sang Kiyai berkata "Sebelum menjawabnya, saya akan bercerita sedikit. Dulu saya punya hutang kepada si fulan tapi tidak punya uang untuk membayarnya, kemudian saya menemui seorang teman, dan teman saya itu bersedia melunaskan hutang itu".
"Teman saya bersedia melunasi hutang saya karena kenal dengan saya, kalau tidak, mustahil ia akan membantu melunasinya". lanjut kiyai.
cara memaafkan kesalahan orang lain"Lalu apa hubungannya dengan kemarahan saya pak kiyai ?" tanya petani tersebut.
"Cara agar kita bisa memaafkan kesalahan orang lain adalah dengan berteman dengan Allah SWT, ceritakan kepada Allah SWT masalahmu itu", kata kiyai
"Lalu ... ?", tanya petani.
"Niscaya Allah SWT akan membalasmu dengan sesuatu yang lebih baik jika kamu memaafkan orang lain. Maafkanlah orang itu, Allah SWT akan membayarnya dengan sesuatu yang lebih baik untukmu". Kiyai itu lalu melanjutkan, "Ibarat teman saya yang membantu membereskan masalah hutang saya, Allah SWT akan membereskan masalah kemarahanmu dengan memberikan yang lebih baik kepadamu."
"Terima kasih pak kiyai, saya akan serahkan kemarahan saya kepada Allah SWT sehingga tidak ada lagi kemarahan dan dendam yang tersisa padaku kepada saudagar tersebut", kata petani tersebut.
Begitulah cara memaafkan kesalahan orang lain, dengan menyerahkan marah dan dendam kita terhadap orang lain kepada Allah SWT, niscaya Allah akan menggantinya dengan pahala dan balasan yang lebih baik.

Saturday, June 28, 2014

Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman AS

Alkisah pada suatuhari, Nabi Sulaiman as. mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung.

Dari hasil pemeriksaannya, Nabi Sulaiman as. tidak melihat burung hud-hud. Karena ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau kemudian berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan menyembelih burung hud-hud tersebut.

Akan tetapi, tidak lama berselang, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman as. Burung hud-hud menjelaskan alasan kenapa dia terlambat. Ternyata keterlambatannya disebabkan kegiatannya mencari berita tentang adanya seorang raja wanita yang menjadi pemimpin suatu negara yang kaya raya serta mempunyai singgasana yang besar.

Berdasarkan berita dari burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman as. pergi mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis yang kemudian akhirnya masuk Islam berkat dakwah Nabi Sulaiman.

Kisah Nabi Sulaiman as. dan burung hud-hud tersebut tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 22-23. Kisah tersebut menggambarkan burung hud-hud (sebagai bawahan) yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan berpikir sehingga pengembaraannya ke berbagai wilayah dunia dalam mencari makanan (nafkah) tidak hanya untuk tujuan duniawi semata ,melainkan untuk penyebaran agama.

Burung hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita dan kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam kepada mereka. Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.

Lelaki Anshar dengan Tiga Anak Panah

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari, dia berkata, “Dalam suatu peperangan kami keluar bersama Rasulullah SAW menuju salah satu daerah orang musyrik. Kami berhasil menawan istri salah seorang di antara mereka, lalu Rasulullah SAW kembali.

Tak lama kemudian, suami perempuan tersebut datang, kemudian diceritakan kepadanya tentang keadaan yang terjadi. Suaminya bersumpah, bahwa ia tidak akan pulang ke rumah sehingga dapat melukai para sahabat Nabi.

Ketika Rasulullah sedang dalam sebuah perjalanan, beliau berhenti di suatu perkampungan lalu bertanya, "Siapakah dua orang di antara kalian yang bersedia agar nanti malam menjaga kami dari serangan musuh?" Seorang lelaki dari kaum Muhajirin dan seorang lelaki dari Anshar menjawab, "Kami berdua akan menjaga engkau, wahai Rasulullah."

Dua orang lelaki tersebut berangkat menuju mulut gang perkampungan tanpa disertai seorang pengawal pun. Lelaki Anshar bertanya kepada lelaki Muhajirin, "Kamu dulu yang akan berjaga lalu aku ataukah aku dulu lalu kamu?". Lelaki Muhajirin menjawab, "Kamu dulu saja. Aku belakangan." Lalu lelaki Muhajirin tidur, sedangkan lelaki Anshar mulai berdiri untuk qiyamullail, ia membaca ayat-ayat Al-Quran.

Di tengah-tengah membaca ayat Al-Quran di dalam qiyamullail itu, suami perempuan musyrik tersebut datang. Ketika ia melihat ada seorang lelaki yang sedang berdiri (tidak tidur), ia menyangka pasti dia pemimpin mereka. Lalu, dengan cepat ia mengambil panah dan melepaskan ke arah lelaki yang sedang shalat hingga mengenainya. Lelaki Anshar itu mencabutnya dan dia tidak bergeser sedikit pun, karena tidak ingin memutus bacaan Al-Qurannya.

Lalu suami perempuan musyrik itu mengambil satu panah lagi dan dibidikkannya ke arah lelaki Anhsar, tetapi ia kembali mencabutnya tanpa memutuskan shalatnya dan bacaan al-Qurannya. Suami perempuan musyrik itu mengulangi, untuk ketiga kalinya, melepas panah ke arah lelaki yang sedang berdiri melaksanakan qiyamullail. Ia kembali mencabut anak panah, meletakkannya dan melanjutkannya dengan rukuk dan sujud. Seusai shalat, lelaki Anshar itu membangunkan lelaki Muhajirin yang sedang tidur sambil berkata, "Bangun!, sekarang tiba giliranmu." Kemudian lelaki Muhajirin bangun dan duduk.

Ketika suami perempuan musyrik melihat ada dua orang berjaga, yang satu menolong kawannya, ia mengetahui bahwa nazarnya telah terpenuhi. Ternyata, dari tubuh lelaki Anshar itu mengalir darah karena terkena panah suami perempuan musyrik tadi.

Lelaki Muhajirin berkata kepada kawannya, "Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni dosamu, mengapa kamu tidak memberi tahu aku pada saat panah pertama mengenai tubuhmu?"

Lelaki Anshar menjawab, "Ketika itu, aku tengah membaca salah satu surat Al-Quran dalam qiyamullail-ku. Aku enggan menghentikan bacaanku. Dan demi Allah, sekiranya aku bergeser, berusaha meninggalkan benteng pertahanan yang Rasulullah memerintahkan agar dijaga, pastilah aku binasa sebelum aku menghentikan bacaan Al-Quranku tadi." (Shifatush Shofwah, 1/773)

Friday, June 27, 2014

Orang Tua yang Tidak Mau Mengajarkan Anaknya Membaca Al-Quran

Suatu hari ada orang miskin yang mempunyai anak-anak yang sangat pintar, semuanya sekolah diluar negeri. tetapi hanya satu anak yang tidak sekolah diluar negeri. Tetapi, hanya dia yang bisa baca Al-Quran di antara saudaranya. Soalnya dia belajar bagaimana cara baca Al-Quran tanpa bantuan ibunya.

Pada saat hari kiamat saat ibunya mau melangkahkan kakinya kedalam surga anak-anaknya menghentikan langkah ibunya. Lalu anak-anaknya bilang,"Sebenarnya bukan karena kami malas belajar Al-Quran tetapi karena ibuku yang tidak mengajarkan kami Al-Quran." jadi semua anak itu masuk surga. Tetapi   orang tua mereka masuk  neraka.


Pertanyaan:
Apa akibat orang tua yang tidak mau mengajarkan anaknya membaca Al-Quran
A. Masuk surga.
B. Masuk neraka.
C. Tidak masuk apa-apa.

Thursday, June 26, 2014

Pintu Surga Bernama Ar-Rayyan

Diriwayatkan bahwa surga memiliki banyak pintu. Masing-masing pintu dijaga oleh malaikat. Pintu-pintu surga dibukakan sesuai amalan yang dilakukan manusia. Salah satu pintu surga itu bernama Rayyan. Pintu ini akan dibukakan bagi orang yang berpuasa sesuai dengan syariat agama Islam. Allah SWT akan memberikan balasan bagi orang yang mau berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda ," Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu bernama Ar-Rayyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk surga lewat pintu itu."

Di depan pintu ar-Rayyan, penjaga pintu akan mengucapkan, " Mana orang-orang yang berpuasa,"

Kemudian orang-orang yang berpuasa pun berdiri.
Tidak ada seorang pun yang masuk surga lewat pintu itu kecuali mereka. Ketika mereka telah masuk surga, pintu Rayyan itu ditutup kembali.


Pertanyaan:
Pintu apakah yang dibukakan bagi orang yang berpuasa?
A. Firdaus
B. Hawiyah
C. Sa'iir
D. Ar-Rayyan

Cerita Nasarudin: Aroma Ikan dan Bayangan Uang

Pada suatu hari ada seorang yang sedang masak ikan, dan tetangganya orang miskin. Tetangganya sedang makan nasi dengan sedikit lauk orang miskin itu  mencium aroma ikan itu. Lalu orang yang memasak itu melihat perbuatannya, lalu ia tersinggung lalu ia mendatangi orang miskin itu, ia lalu meminta bayaran karena telah makan dengan nyaman dengan aroma ikan itu.

Setelah itu orang miskin itu bilang "Aku tidak mau membayar karena aku hanya  mencium aromanya saja , aku tidak memakan ikan itu."

dengan wajah marah ia berbicara"ayo kita ke tempat raja."

Setelah sampai di tempat raja keduanya lalu menceritakan kejadiannya. Setelah menceritakan kejadiannya Rajanya berbicara " Nasarudin, ada masalah yang tak bisa kupecahkan." Nasarudin terkenal pintar dalam apapun. Setelah itu keduanya menceritakan kejadianya lagi pada Nasarudin. Setelah itu Nasarudin lalu mengajak mereka berdua keluar dan beberapa saat kemudian, Nasarudin menyuruh orang miskin itu menggantung uangnya, lalu Nasarudin menyuruh ia mengambil uangnya. saat dia ingin mengambil uangnya Nasarudin lalu menghentikanya dia bertanya"mengapa kaumengabil uangnya"  ia lalu menjawab" Karena engkau menyuruhku untuk mengabil uangnya." lalu Nasarudin bilang," karena dia hanya menciumnya berarti kau hanya mengambil bayanganya.


Pertanyaan:
siapakah yang menyelesai masalah?
A. Sang raja.
B. Nasarudin.
C. sang pengemis.

Amalan Baik Dalam Kehidupan dapat Menyelamatkan dari Tabrakan Dahsyat

Suatu hari dua orang wanita sedang dalam perjalan pulang dari kampung halaman. Mereka menaiki sebuah bus. Di tengah perjalanan, mereka tampak gembira karena telah bertemu dengan saudara-saudara di kampung. Namun, tiba-tiba kendaraan yang mereka tumpangi mengalami  tabrakan yang sangat dahsyat. Jeritan panik dan rasa sakit seketika terdengar di sekitar lokasi tabrakan.keduanya sangat terkejut dan panik. Suasana menjadi begitu mencekam.

Akibat tabrakan itu, banyak penumpang yang meninggal dunia dan mengalami luka berat. Orang-orang yang mengetahui tabrakan itu pasti akan menyangka bahwa tidak akan ada penumpang yang selamat.

 Namun, sungguh di luar dugaan. Kedua wanita itu selamat. Banyak orang kemudian mempertanyakan bagaimana mungkin keduanya selamat dari kecelakaan itu? Ternyata, belangan diketahui bahwa kedua wanita itu mengerjakan amalan baik menjelang keberangkatan mereka. Sebelum berangkat mereka menyedekahkan hartanya . Lalu selama di perjalanan, mereka senantiasa berzikir menyebut asma Allah SWT (nama Allah)


Wednesday, June 25, 2014

Senda gurau Rasulullah SAW

Rasulullah SAW selalu bergaul dengan semua orang, tidak pilih kasih. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.

Suatu hari Ummu Aiman datang kepadan Rasulullah SAW. Ia berkata pada beliau,"Ya Rasul, suami saya meminta meminta kedatangan tuan?" Nabi lalu bertanya,"Siapakah dia? Apakah dia bermata yang ada putihnya?"

Ummu Aiman terkejut mendengar pertanyaan Rasulullah.Ia lalu menjawab, "Tidak, di matanya tidak ada putihnya."

Rasulullah SAW bersabda,"Tentu di matanya ada putihnya."

Ummu Aiman menyanggahnya. Dengan nada serius pun ia berkata " Demi Allah Swt., tidak. di mata suamiku tidak ada putihnya."

Rasulullah lalu bersabda,"Tidak dari seorang pun melainkan dimatanya pasti ada putihnya."
Setelah itu barulah Ummu Aiman mengerti bahwa Rasulullah Saw. hanya bersenda gurau semata.

Pada kisah lain, senda gurau Rasulullah Saw. tentang sebutan unta sebagai anak unta.

Senda gurau Rasulullah SAWSuatu hari seorang wanita datang kepada beliau lalu berkata,
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.
"Unta itu tidak mampu", kata wanita itu.
"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta itu".
"Ia tidak akan mampu".
Para sahabat yang ada di tempat kejadian berkata,
"bukankah unta itu juga anak unta?"
(maksud Rasululullah, wanita itu diminta naik ke unta yang besar)


Pertanyaan:
Bagaimana pendapatmu tentang Senda gurau Rasulullah SAW ?

Mengenakan Sepatu Ketika Shalat

Suatu hari, Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Saat itu beliau Shalat sambil mengenakan sepatu. Ketika para makmum melihat Rasulullah SAW membuka sepatunya, mereka pun melakukan hal yang sama.

Ketika selesai shalat, Rasulullah SAW bertanya pada para makmum,"kenapa kalian membuka sepatu kalian?"

Para makmum lalu menjawab," karena kami melihat tuan membuka sepatu. Maka kami melakukan hal yang sama."

Rasulullah SAW lalu menjawab,"jibril datang padaku dan mengabarkan  bahwa dalam sepatuku ada kotoran. Maka apabila apabila kamu datang ke masjid, hendaklah kamu balikkan sepatumu. lalu, lihatlah apakah  ada suatu kotoran. Jika ada, sapulah dan gosoklah dia dengan tanah. Kemudian, shalatlah dengan memakainya."

Tuesday, June 24, 2014

Kecerdasan Nabi Sulaiman as

Suatu hari seorang laki-laki datang menemui Nabi Sulaiman.Nabi Sulaiman terkenal sangat cerdas dalam menyelesaikan masalah. Laki-laki itu mengadukan masalah bahwa angsanya telah dicuri oleh tetangganya.

Nabi Sulaiman lalu memerintahkan kaumnya untuk bekumpul. beliau lalu berpidato di depan mereka. Beliau lalu berkata," Salah seorang dari kalian mencuri angsa tetangganya."

Tak lama kemudian, seseorang datang ke dalam mesjid dengan bulu angsa di kepalanya. Laki-laki itu pun mengusab bulu angsa di kepalanya. Nabi Sulaiman  melihat kedatangan laki-laki itu. Beliau lalu berkata kepada kaumnya,"Tangkap dia. Dialah orangnya."

Laki-laki itu pun akhirnya ditangkap. Dia mengakui perbuatannya telah mencuri angsa tetangganya.

Keutamaan Sedekah di Hari Asyura

Cerita tentang keutamaan sedekah di hari Asyura


Hari Asyura (عاشوراء ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam kalender Islam. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.

Suatu hari kebetulan di hari Asyura datanglah seorang miskin meminta sedekah ke rumah seorang Saudagar yang kaya-raya.

Berkatalah si miskin tadi, "Wahai tuan Saudagar, saya ini adalah seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari Asyura ini, saya minta pertolongan tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa 10 potong roti, 5 potong daging dan uang dua dirham." kata si miskin itu.

Saudagar menjawab, "Datanglah setelah waktu dhuhur nanti." Selepas  dhuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Tapi apa yang terjadi? Saudagar kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi setelah Ashar.

Ketika si miskin itu datang pada waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Saudagar tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin meninggalkan rumah si Saudagar dengan hati kecewa.

Keutamaan Sedekah di Hari AsyuraKetika si miskin berjalan mencari-cari orang yang mau memberinya sedekah, ia lewat di depan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan rumahnya.

"Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah alakadarnya untuk memberi makan keluarga saya," kata si miskin kepada orang Nasrani itu.

"Hari apakah hari ini ?" Tanya orang Nasrani itu.

"Ini hari Asyura," jawab si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah keutamaan hari Asyura.

Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah itu dan ia berkenan untuk memberi sedekah.

"Katakan padaku, apa keinginanmu"  katanya si Nasrani.

Berkata si peminta sedekah, "Saya memerlukan 10 potong roti, 5 iris daging dan uang dua dirham saja."

Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.

Sementara itu, ketika tidur si Saudagar yang ingkar janji itu telah bermimpi.

"Angkat kapalamu"  kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.

"Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?"  Terdengar jawaban. "Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani."

Saat bangun dari tidurnya. Saudagar itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Saudagar bertanya kepada si Nasrani.

"Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?"  tanya si Saudagar. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.

Tapi setelah diterangkan oleh si Saudagar berkaitan dengan mimpinya, maka ia bercerita bahwa kemarin yang dilakukannya, bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura ini.

"Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirham,"  kata si Saudagar.

"Ketahuilah, wahai Saudagar, sesungguhnya amal baik yang diberikan dan dibalas oleh Allah Swt. tidak dapat diperjual-belikan. Sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."  Kata si Nasrani.

"Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?"  Tanya si Saudagar.

Seketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan kemudian mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.

Menghatamkan Ai-Quran 2-3 Menit

Suatu hari, Rasulullah SAW memberikan sebuah teka-teki.kepada para sahabatnya. Beliau bekata"Siapa di antara kalian yang dapat menhatamkan Al-Quran dalam waktu 2-3 menit.

Para sahabat terkejut mendengar teka-teki Rasul. Umar bin Khattab lalu berkata"Ya Rasul, itu adalah hal yang mustahil kita lakukan?"

"Itu adalah hal yang mungkin kalian lakukan,"jawab Rasulullah.

Tak lama kemudian Ali bin Abi Thalib yang pada waktu itu masih kecil mengangkat tangannya lalu berkata,"Saya bisa, ya, Rasul!"
Rasulullah SAW pun berkata,"Ali, coba kamu kemukakan pendapatmu!'

Ali kemudian membaca surah Al-ikhlash sampai selesai, sebanyak tiga kali

Rasulullah pun bersabda,"barang siapa yang membaca surah Al-Ikhlash sekali,pahalanya sama dengan 10 jus. Jadi barang siapa yang membaca surat AL-Ikhlash sebayak 3kali, maka pahalanya sama dengan menghatamkan Al-Quran 30 juz.

Monday, June 23, 2014

Bagai Katak Dalam Tempurung

Bagai Katak Dalam Tempurung

Pepatah : "Seperti katak dalam (di bawah) tempurung"

Artinya :
  1. seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.
  2. orang seperti ini penglihatannya tidak luas, luasnya bagaikan luas tempurung.
Ini adalah sebuah cerita tentang seekor katak yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.

Di sebuah dusun katak, hidup seekor katak bernama Katako. Katako adalah katak yang bisa melompat jauh, tidak ada katak-katak lain di dusun itu yang dapat mengalahkannya. Sekali melompat Katako bisa mencapai jarak 1 meter.
Bagai Katak Dalam Tempurung
Kepandaiannya melompat menjadikan Katako sangat sombong. "Tidak ada katak di dunia ini yang dapat mengalahkanku..." katanya dalam hati. Setiap bertemu tangan-temannya, Katako selalu memperlihatkan keahliannya dalam melompat jauh, teman-temannya diam saja, tidak berkata apa-apa melihat kesombongan Katako.

Suatu hari datang seekor katak utusan raja katak ke dusun tersebut. Utusan tersebut mengumpulkan semua katak di dusun itu di tepi sungai, lalu dia berteriak memberikan pengumuman. "Wahai rakyat katak, sang raja katak akan mengadakan pertandingan melompat jauh untuk semua rakyat, silahkan kalian yang berminat untuk mengikutinya". Katako dengan sombongnya berkata, "Aku pasti akan menjadi pemenang lomba itu, aku adalah katak super pelompat jauh".

Saat hari perlombaan tiba, Katako sudah tiba di tempat perlombaan, dia melompat-lompat dengan sombongnya menuju arena yang berada di sebuah sungai. Saat itu semua katak-katak dari seluruh dusun di kerajaan katak sedang melakukan pemanasan untuk lomba melompat jauh.

Saat melihat katak-katak yang sedang melakukan pemanasan itu, alangkah kagetnya Katako, Ada puluhan katak, bahkan ratusan katak yang sedang melompat dengan lompatan yang lebih jauh dari lompatannya. Ada yang bisa melompat lebih dari 1 meter, bahkan 2 meter.

Melihat hal itu, Katako menunduk dan berkata pada dirinya sendiri. Alangkah bodohnya aku, selama ini aku menjadi sombong hanya karena bisa melompat paling jauh di dusunku, ternyata di luar sana, banyak katak-katak yang lebih hebat dariku. Aku seperti katak dalam tempurung.

Seekor Angsa yang Pintar

Ini adalah sebuah kisah tentang seekor angsa yang pintar untuk menghindari bahaya yang mengancam dia dan teman-temannya.

Pada zaman dahulu, tinggallah sekawanan angsa putih yang besar. Setiap hari, angsa-angsa itu mengikuti pemilik mereka ke sebatang sungai untuk berenang dan bermain.

Pada suatu hari, pemilik angsa terpaksa meninggalkan angsa-angsa di sungai itu kerana harus pulang ke rumah untuk menyelesaikan pekerjaan yang penting.

Baru saja pemilik angsa meninggalkan tempat itu, tiba-tiba datang seekor serigala. Serigala itu merasa gembira begitu melihat banyak angsa. Serigala itu mendekati sungai sambil berfikir : aku bisa makan sepuas-puasnya hari ini.

"Pemilik kita tidak ada di sini. Kita perlu mencari jalan untuk menghubungi pemilik kita itu dengan segera", kata angsa-angsa itu dengan perasaan cemas.

Seekor angsa yang pintar berjalan di tebing sungai lalu berkata, "Tuan serigala, aku pernah terdengar khabar bahwa kamu memiliki suara yang sangat merdu. Sebelum aku menjadi makanan kamu, bolehkah aku mendengar nyanyianmu?".

Mendengar kata-kata angsa itu, serigala merasa gembira lalu berkata, "Tentu saja boleh". Serigala itu kemudian menyanyi dengan kuat. Pemilik angsa yang mendengar jeritan serigala itu, bergegas berlari ke sungai itu dengan membawa sebatang kayu. Serigala itu segera menghentikan nyanyiannya lalu melarikan diri.

membentuk formasi baru atau menyusul kawanannya.

Jin Terpesona Ayat-ayat Al-Quran

Firman Allah SWT : "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku." (Surah az-Zariyaat, ayat 56)

Begitu penegasan Allah dalam al-Quran mengenai tujuan-Nya menciptakan jin dan manusia, iaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Golongan jin dan manusia terbagi dua golongan, yaitu Islam dan kafir.

Jin menyatakan keIslaman mereka yang diterangkan dalam al-Quran surah Jin  : "Katakanlah (wahai Muhammad): Sudah diwahyukan kepadaku, bahawa sesungguhnya satu rombongan jin sudah mendengar (al-Quran yang aku bacakan), lalu mereka (menyampaikan hal itu kepada kaumnya dengan) berkata: Sesungguhnya kami sudah mendengar al-Quran yang susunan (ayatnya) dan kandungannya sungguh menakjubkan. Kitab yang memberi panduan ke jalan yang betul, lalu kami beriman kepadanya dan kami tidak sekali-kali akan mempersekutukan sesuatu makhluk dengan Tuhan kami." (Surah Jin, ayat 1-2)


Suatu ketika dalam perjalanan kembali dari Thaif, Rasulullah SAW. dan Zaid bin Haritsah sampai di sebuah desa bernama Bathnu Nakhlakh. Beliau melaksanakan shalat malam. seperti biasa,

Rasulallah SAW membaca ayat Al-Quran dengan suara nyaring dalam shalatnya. kebetulan saat itu ada serombongan jin yang lewat. ketika Rasulullah SAW membacakan ayat Al-Quran, tiba-tiba mereka menghen tikan langkahnya.

mereka lalu mendengarkan bacaan Rasulullah SAW. Mereka sangat terpesona dan tertarik dengan bacaan tersebut. Setelah Rasul selesai membacanya, rombongan jin itu lalu meneruskan perjalanannya.


Setelah sampai ke desanya masing-masing, para jin itu lalu menceritakan apa yang telah mereka dengar kepada kaumnya. mereka lalu berduyun-duyun datang ke Mekah. mereka sengaja ingin bertemu dengan Rasulullah SAW. dan ingin ikut berdakwah bersama beliau.