Pada suatu hari, seekor rusa sedang berlari sambil bermain di tepi kolam yang sangat jernih airnya. Rusa itu merasa gembira saat melihat bayangan yang muncul di atas permukaan air kolam itu. Ia merasa bangga melihat wajahnya yang begitu cantik. Kulit badannya juga kelihatan bersinar.
Rusa itu paling suka dengan tanduk yang besar dan cantik. Ia memandang tanduknya dari kolam itu dari berbagai sudut tanpa merasa jemu. Tiba-tiba, rusa itu melihat empat kakinya yang kurus seperti kayu. Ia merasa kaki itu sangat jelek. Rusa itu pun berfikir dalam hati: Mengapakah Tuhan mengaruniakan aku tanduk yang cantik tetapi tidak memberi kaki yang cocok dengan tandukku? Memang tidak adil! Aku juga ingin mempunyai empat kaki yang kuat dan cantik!.
Pada saat yang sama, seekor singa yang kebetulan lewat di situ melihat rusa itu. Singa itu menghampiri dan ingin menerkam rusa itu. Rusa itu amat terkejut lalu terus melarikan diri sekuat-kuatnya dengan kaki-kakinya yang kuat yang panjang.
Rusa itu terus melompat ke seberang sungai. Namun malang nasib, saat rusa itu ingin masuk ke semak belukar, tanduknya tersangkut pada dahan pohon. Walaupun rusa itu mencoba sebisanya melepaskan diri tetapi tidak berhasil. Singa itu semakin mendekati rusa. Air mata rusa jatuh menetes ke kulit badannya yang cantik itu. Dengan penuh sesal, rusa itu lalu berkata dalam hati: Rupa-rupanya, hanya kaki yang kuanggap jelek ini yang berupaya menyelamatkan aku. Sebaliknya, tanduk yang cantik ini telah menyusahkan aku.
Rusa itu paling suka dengan tanduk yang besar dan cantik. Ia memandang tanduknya dari kolam itu dari berbagai sudut tanpa merasa jemu. Tiba-tiba, rusa itu melihat empat kakinya yang kurus seperti kayu. Ia merasa kaki itu sangat jelek. Rusa itu pun berfikir dalam hati: Mengapakah Tuhan mengaruniakan aku tanduk yang cantik tetapi tidak memberi kaki yang cocok dengan tandukku? Memang tidak adil! Aku juga ingin mempunyai empat kaki yang kuat dan cantik!.
Pada saat yang sama, seekor singa yang kebetulan lewat di situ melihat rusa itu. Singa itu menghampiri dan ingin menerkam rusa itu. Rusa itu amat terkejut lalu terus melarikan diri sekuat-kuatnya dengan kaki-kakinya yang kuat yang panjang.
Rusa itu terus melompat ke seberang sungai. Namun malang nasib, saat rusa itu ingin masuk ke semak belukar, tanduknya tersangkut pada dahan pohon. Walaupun rusa itu mencoba sebisanya melepaskan diri tetapi tidak berhasil. Singa itu semakin mendekati rusa. Air mata rusa jatuh menetes ke kulit badannya yang cantik itu. Dengan penuh sesal, rusa itu lalu berkata dalam hati: Rupa-rupanya, hanya kaki yang kuanggap jelek ini yang berupaya menyelamatkan aku. Sebaliknya, tanduk yang cantik ini telah menyusahkan aku.