Wednesday, August 13, 2014

Hikmah Perilaku Jujur dalam Islam

Jujur itu indah ... juga membawa berkah. Ketahuilah wahai sobat, Walau pahit diawal tapi jujur itu manis pada akhirnya.

Berperilaku jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah, buah manis akan kita dapat di akhirnya. Perilaku tidak jujur hanya dapat menghindarkan kita dari masalah secara sementara, bukan untuk menghilangkannya, bahkan akan menambah rumit masalah tersebut. Sekali kita bersikap tidak jujur, maka suatu saat kita akan berada lagi dalam kondisi untuk menambah ketidak jujuran untuk menutupi ketidak jujuran yang dilakukan sebelumnya.

Jujur

Ada beberapa hikmah perilaku jujur yang dapat kita petik antara lain sebagai berikut.
  1. Perasaan nyaman dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, nyaman, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
  2. Memperoleh kemudahan dalam hidupnya.
  3. Selamat dari azab dan bahaya.
  4. Dijamin masuk surga.
  5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
Kita harus menanamkan kesadaran pada diri kita untuk selalu berperilaku jujur, baik kepada Allah Swt., orang lain, maupun diri sendiri. Jika kita sudah terbisa berperilaku jujur, kita akan mendapatkan hikmah yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin memang sulit, tapi harus kita lakukan agar hidup kita menjadi berkah baik di dunia maupun di akhirat.

Kita juga harus menyadari dan mengetahui akibat dari kebohongan sehingga kita bisa menjauhi sifat buruk tersebut. Contoh akibat dari ketidak jujuran adalah hilangnya kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman bahkan tidak memiliki teman, susah untuk mendapat pekerjaan karena tidak dipercaya.

Perilaku jujur dapat kita terapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Contoh cara-cara menerapkan perilaku jujur adalah sebagai berikut.
  1. Di sekolah, luruskanlah niat kita untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek saat ujian, melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di sekolah, berbicara dengan benar dan baik kepada guru, teman ataupun orang- orang yang ada di lingkungan sekolah kita. 
  2. Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua, memberitakan mereka hal-hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk kebutuhan suatu hal, tidak menutup-nutupi masalah pada orang tua, tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang. 
  3. Di masyarakat, kita dapat melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang membuat suasana di lingkungan menjadi tidak kondusif, tidak membuat gosip. Ketika diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya. 
Jujur juga merupakan salah satu cara untuk memberikan rasa aman kepada orang di sekitar kita. Jika kita bersikap tidak jujur, suka berkhianat serta selalu mencari cari kesalahan orang lain, itu juga dapat memicu ketidaknyamanan bagi kehidupan orang lain di sekitar kita.
Berlaku jujurlah dari mulai sekarang, Insya Allah kita akan memperoleh hikmah dari perilaku jujur  tersebut.

Hikmah Perilaku Jujur - Kejujuran menyelamatkan dari murka Allah

Hikmah Perilaku JujurDalam sebuah hadis panjang, yang berasal dari Syihab diceritakan bahwa ketika Rasul kan melakukan ghazwah (penyerangan) ke Tabuk untuk menyerang tentara Romawi dan orang-orang Kristen di negeri Syam, salah seorang sahabat yang bernama Ka'ab bin Malik mangkir dari pasukan perang, Ka'ab menceritakan bahwa ia mangkir dari peperangan tersebut bukan karena ia sakit ataupun ada suatu masalah tertentu, bahkan menurutnya hari itu justru ia sedang dalam kondisi prima bahkan lebih prima dari hari-hari sbelumnya. Tetapi entah mengapa ia merasa enggan untuk bergabung bersama pasukan Rasul sampai akhirnya Ka'ab bin Malik ditinggalkan oleh pasukan Rasul. Sekembalinya pasukan Rasul ke Madinah iapun bergegas menemui Rasul dan berkata jujur tentang apa yang ia lakukan, akibatnya Rasul menjadi murka begitu pula shahabat-shahabat lainnya. Iapun dikucilkan bahkan diperlakukan seperti bukan orang Islam, sampai-sampai Rasul memerintahkannya untuk berpisah dengan istrinya. Setelah 50 hari berselang maka turunlah wahyu kepada Rasulullah Saw. yang menjelaskan bahwa Allah telah menerima taubatnya Ka'ab dan dua orang lainnya: 
Allah benar-benar telah menerima taubatnya Nabi, orang-orang muhajirin dan anshor yang mengikutinya dalam saat-saat sulit setelah hampir-hampir saja hati sebagian mereka bermasalah lalu Allah menerima taubat mereka dan taubat tiga orang yang mangkir dari jihad sampai-sampai mereka merasa sumpek dan menderita, sesungguhnya Allah maha pengasih dan penyayang” 

Ketika ia diberi kabar gembira bahwa Allah telah menerima taubatnya, dan Rasul telah memaafkannya ia Ka'ab berkata: 
Ka'ab berkata demi Allah tidak ada ni'mat terbesar dari Allah setelah ni'mat hidayah Islam selain kejujuranku kepada Rasulullah dan ketidak bohonganku kepada beliau sehingga saya tidak binasa seperti orang-orang yang berdusta, sesungguhnya Allah Swt. berkata tentang mereka yang berdusta dengan seburuk-buruk perkataan” 

3 comments:

  1. assalamualaikum wr.wb
    ijin copy ceritanya.

    ReplyDelete
  2. Thanks udah berbagi. Izin share ya.... semoga lebih banyak yg baca, lebih banyak yg tergugah untuk selalu berlaku jujur.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.