Tuesday, July 1, 2014

Kisah Si Buruk Rupa


Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pria tua buruk rupa yang bernama Mike. Wajahnya buruk membuat semua orang takut untuk mendekatinya sehingga dia diasingkn ke sebuah hutan. Sebenarnya wajah buruk yang dimilikinya bukanlah wajah aslinya melainkan dikutuk oleh seorang peri yang bernama Zerre yang hanya bisa musnah apabila ada seorang gadis yang mencintainya dengan setulus hati.

Pada suatu malam terjadilah hujan angin yang menyababkan seoranglaki -laki tua tidak bisa kembali pulang ke rumahnya, lalu ditengah hutan belantara dia melihat kastil si buruk rupa, dia mendekati kastil itu dan masuk Setelah dia masuk dia terkejut melihat makanan sudah terhidang di meja makan,tempat tidur sudah tertata rapi dan air hangat untuk mandi sudah tersedia. Tanpa rasa ragu dia menggunakan semua peralatan yang tersedia di dalam kastil itu, keesokan harinya dia terbangun dan kembali pulang ke rumahnya tetapi sebelum dia pulang, dia memetik setangkai mawar yang akan dia berikan kepada putrinya. Tanpa dia sangka si buruk rupa marah besar padanya dan mengatakan bapak tua itu akan di bunuh apabila dia tidak membawa seorang putri untuknya sebagai penggantinya.

Dengan perasaan yang tidak enak bapak tua itu memasuki rumahnya, ketiga putri bapak tua itu menyambutnya dengan riang gembira akan tetapi melihat raut wajah bapaknya anak-anaknya merasa sedih. Putrinya yang paling bungsu bertanya "apakah yang terjadi pada enakau bapak?", dengan perasaan terpaksa si bapak menceritakan kejadian yang dia alami kepada ketiga anaknya. Si bapak bertanya kepada ketiga putrinya" nak, menurut kalian bagaimana solusi dari masalah ini!"

Putri sulungnya berkata" bagaimana kalau si bungsu saja yang menggantikan bapak sebab menurut kami berdua dialah orang yang paling tepat. Dengan perasaan pasrah si bungsu menyetujuinya. Keesokan harinya si bungsu menuju kastil si buruk rupa. Sesampainya disana si bungsu di sambut dengan ramah oleh si buruk rupa, si bungsu merasa sangat ketakutan melihat wajah si buruk rupa.

Hari demi hari telah dia lalui bersama si buruk rupa hingga rasa takut yang dulu dia rasakan berubah menjadi rasa sayang. Pada suatu malam yang sunyi si bungsu memperoleh mimpi buruk, dalam mimpinya dia bertemu dengan seorang peri yang memberitahukan bahwa kesehatan bapaknya terganggu, tanpa ragu si bungsu menceritakan mimpinya itu pada si buruk rupa dan si bungsu ingin menjenguk bapaknya. Setalah lama berfikir akhirnya si buruk rupa mengizinkan si bungsu pulang untuk menjenguk bapaknya yang sakit dengan syarat si bungsu hanya boleh menemui bapaknya tidak lebih dari satu minggu apabila dilanggar maka si buruk rupa akan mati. Si buruk rupa maemberikan sebuah cincin kepada si bungsu dan si buruk rupa berkata " sekarang kau tidurlah dan besok pagi kau akan terbangun dirumahmu".
Kisah Si Buruk Rupa

Keesokan harinya kedua kakak si bungsu terkejut melihat si bungsu sedang memasak bubur untuk bapaknya. Karena si bungsu diperlakukan dengan istimewa oleh si buruk rupa, mereka berencana tak akan membiarkan si bungsu kembali ke kastilnya si buruk rupa. Beberapa hari lalu kesehatan bapaknya kembali putih dan sudah saatnya si bungsu kembali ke kastilnya si buruk rupa. Namun pada saat si bungsu ingin kembali kedua kakaknya mencegah dengan alasan tunggu sampai kesehatan bapak benar-benar putih dan si bungsu menyetujuinya. Satu minggu telah lewat si bungsu belum juga kembali ke kastilnya si buruk rupa, dan pada malam harinya si bungsu memperoleh mimpi si buruk rupa terbujur kaku dengan wajah yang membiru.

Tanpa berpamitan kepada bapak dan kedua kakaknya dia langsung meninggalkan rumah dan kembali ke kastil. Setelah si bungsu sampai si bungsu melihat si buruk rupa terbujur kaku.Dengan cepat si bungsu mendekati si buruk rupa dengan meneteskan air matanya. Dengan tetesan air mata si bungsu tiba-tiba si buruk rupa berubah menjadi pria yang sangat tampan yang ternyata seorang pangeran. Dengan perasaan yang bahagia mereka berdua menikah dan hidup bahagia selamanya dan kedua kakaknya mengakui semua kesalahan mereka.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.