Thursday, January 22, 2015

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Saudara muslimku calon penghuni sorga, kali ini kita akan membahas tentang Gambaran Terjadinya Hari Akhir. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir

Gambaran terjadinya hari akhir dapat kita temukan dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, dengan cara tersebut, kita akan dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi akan terjadi perubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, baru kemudian terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khusus yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Pada kenyatannya, manusia tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari akhir itu terjadi, seluruh umat manusia baik yang muslim maupun yang kafir akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT sampai manusia terakhir, agar semua umat manusia dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, dimana kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.

Ada banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan gambaran terjadinya hari akhir, beberapa diantaranya akan dibahas seperti berikut ini.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Kondisi Bumi, Laut dan Gunung

Ketika Hari akhir (kiamat) tiba, akan terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi akan memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan akan meluap dan terbelah, gunung-gunung bergerak dan berguncang dengan keras, pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, kemudian beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang sebelumnya menjulang tinggi dengan gagah tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Kedaaan Langit dan Bintang-bintang

Allah Swt. memberikan gambaran lewat Al-Qur’an tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu jauh lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita miliki saat ini, semua itu akan hancur dan sinarnya seketika menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit akan terguncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Semesta alam akan dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.
Gambaran Terjadinya Hari Akhir
Ilustrasi Hari Kiamat

Gambaran Terjadinya Hari Akhir :  Jerit Kematian

Dalam kondisi seperti di atas, malaikat Israfil meniup sangkakala dengan perintah Allah Swt., jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh makhluk yang bernyawa mengalami kematian. Tidak ada sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka tergoncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat

Alam akhirat pun memasuki babak baru, alam yang memiliki kekekalan dan keabadian. Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang yang pernah hidup di dunaiapun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah.

Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Agung untuk melakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh umat manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab

Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Seluruh kerajaan dan kekuasaan hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun diantara mereka yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam memikirkan nasibnya masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, seorang anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak berarti lagi. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina selama hidup di dunia berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang pernah mereka lakukan selama hidup di dunia.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Mahkamah Keadilan Ilahi

Selanjutnya, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan umat manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya dengan sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.

Di dalam mahkamah ini, Allah Swt. menghadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh umat manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan mizan Ilahi. Seluruh manusia akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya.

Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan dari kehidupan dunia akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di mahkamah itu, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lain yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun.

Pengorbanan seseorang untuk orang yang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.

Gambaran Terjadinya Hari Akhir : Menuju ke Tempat Abadi

Setelah mahkamah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, yaitu diumumkannya keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang kafir. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke surga yang abadi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke tempat yang paling mengerikan, yaitu neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-15)

Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakanlah pintu untuk mereka. Malaikat Ridwan dan para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan menyampaikan kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.

Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, malaikat Malik dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih untuk selama-selamanya.





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.