Friday, August 8, 2014

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Saudara muslimku calon penghuni sorga, kali ini kita akan membahas tentang Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya

Dalam agama Islam kita mengenal empat buah kitab yang wajib kita percaya dan kita imani.  Kitab-Kitab Allah Swt. dan para penerimanya adalah sebagai berikut :
  1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as.
  2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as.
  3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as.
  4. Kitab Alqur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

1. Kitab Taurat

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "thora" yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah
salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as. menerima Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya beserta Bani Israil. Firman Allah swt. dalam Surah Al Mukminun ayat 49 yang berbunyi:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan A Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.” (Q.S. al-Mukminun/23: 49)

Firman Allah swt. dalam Surah Al-Maidah ayat 44 berikut ini:

Artinya: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah.” (Q.S. al-Maidah/5: 44)

Kitab-Kitab Allah Swt.dan Para Penerimanya
Kitab Taurat
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu Thora, Nabin, dan Khetubin yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).

Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah) sebagai berikut :
  1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
  2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
  3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
  4. Hormati ibu bapakmu,
  5. Jangan membunuh,
  6. Jangan berbuat cabul,
  7. Jangan mencuri,
  8. Jangan berdusta,
  9. Jangan ingin berbuat cabul,
  10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
2. Kitab Zabur
Kitab-Kitab Allah Swt.dan Para Penerimanya
Kitab Zabur
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an (selain Taurat dan Injil).

Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar yang berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as.


Firman Allah swt. dalam Surah al-Isra’ ayat 55 berikut ini:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi- nabi itu di atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud.” (Q.S. al-Isra’/17: 55)

Kitab Zabur berisi tentang nasehat, puji-pujian kepada Allah, hikmah, zikir, doa, dan seruan Allah swt. agar orang-orang Yahudi mentaati syariat yang telah diajarkan Nabi Musa as. Firman Allah swt. dalam Surah al-Anbiya ayat 105:
Artinya: ”Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (Q.S. al-Anbiya/21: 105)


Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.

Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur (Mazmur: 146) antara lain:
  1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
  2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyikan pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
  3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
  4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
  5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan.
  6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
  7. Yang membela orang yang teraniaya dan memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.


3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Di dalam Kitab Injil ada pula penjelasan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yang bernama Ahmad atau Muhammad saw. Firman Allah swt. dalam Surah Maryam ayat 30 berikut ini:
Artinya: ”Berkata Isa: ”Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberikan Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 30)




Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya
Kitab Injil
Kitab Injil yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini disampaikan Allah Swt. kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.

Hanya saja Injil pun memiliki nasib yang sama dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi keempat Kitab Injil yang tersebut di atas.

4. Kitab al-Qur’an
Al-Qur’an yang merupakan Kitab terakhir dari kitab-kitab Allah ini diturunkan Allah Swt. kepada Nabi terakhir,  Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Waktu turun al-Qur’an selama kurang lebih 23 tahun, tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.

Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya
Al-Qur’an
Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. di Gua Hira, kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi.


Kitab suci Al Qur’an diturunkan Allah swt. sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Firman Allah swt. dalam Surah Ali Imran ayat 3 berbunyi:
Artinya: ”Dia menurunkan Al kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran/3: 3)

Kitab suci Al Qur’an diturunkan oleh Allah swt. untuk menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Firman Allah swt. dalam Surah al-Furqon ayat 1 berikut ini:
Artinya: ”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. al-Furqan/25: 1)


Wahyu terakhir yang diturun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, ketika itu Rasulullah sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan universal, sehingga berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.


Fungsi Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan aturan agar hidupnya teratur. Manusia membutuhkan tuntunan agar tidak tersesat. Aturan dan tuntunan itu harus benar dan tidak berubah-ubah. Peraturan yang tidak berubah-ubah adalah kitab yang ditetapkan dan datangnya dari Allah Yang Maha sempurna. Sedangkan kitab karangan manusia pasti banyak kelembaban, seperti kelemahan manusia itu sendiri.

Fungsi iman kepada kitab-kitab Allah adalah sebagai berikut.

  1. Memperkuat iman kepada para malaikat. Maksudnya bahwa Allah swt. menurunkan para malaikat untuk menjalankan tugas Tuhan sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan terhadap makhluk-Nya.
  2. Memperkuat iman adanya rasul Allah. Maksudnya bahwa para rasul diturunkan Allah swt. merupakan bukti kebenaran adanya mukjizat. Kitab suci merupakan mukjizat bagi rasul yang menerimanya.
  3. Memperkuat iman kepada Allah, maksudnya bahwa Allah swt. menurunkan kitab suci melalui rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup dan kehidupan selama di dunia.





12 comments:

  1. alquran dibuat sebelum atau sesudah injil taurat zabur?? pastinya sesudah.. daaannn kenapa harus ada perasangka tuduhan bahwasanya injil taurat zabur di rubah dan di rekayasa... kalo benar demikian kenapa nabi muhammad membenarkan kitab kitab yang sebelumnya jikalau sudah berubah.. marilah kita berfikir positif sebelum kita memahamiyang belum kita pahami... jangan langsung kita bilang kalo kitab kitab sebelum alquran itu sudah dirubah rubah... thanks to Allah

    ReplyDelete
  2. alquran dibuat sebelum atau sesudah injil taurat zabur?? pastinya sesudah.. daaannn kenapa harus ada perasangka tuduhan bahwasanya injil taurat zabur di rubah dan di rekayasa... kalo benar demikian kenapa nabi muhammad membenarkan kitab kitab yang sebelumnya jikalau sudah berubah.. marilah kita berfikir positif sebelum kita memahamiyang belum kita pahami... jangan langsung kita bilang kalo kitab kitab sebelum alquran itu sudah dirubah rubah... thanks to Allah

    ReplyDelete
  3. Kitab diturunkan untuk membenarkan umat . kalau kitab tersebut dirubah umat , tidak ada maksud lain selain kepentingan pribadi umat yang mengubahnya . maka berdosalah

    ReplyDelete
  4. Kitab diturunkan untuk membenarkan umat . kalau kitab tersebut dirubah umat , tidak ada maksud lain selain kepentingan pribadi umat yang mengubahnya . maka berdosalah

    ReplyDelete
  5. Kitab diturunkan untuk membenarkan umat . kalau kitab tersebut dirubah umat , tidak ada maksud lain selain kepentingan pribadi umat yang mengubahnya . maka berdosalah

    ReplyDelete
  6. Al-Quran yg mengoreksi kitab2 terdahulu ketika ada orang2 yg tidak bertanggung jawb untuk merubah kitab2 terdahulu.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.